6.5 Model Tolakan Pasangan Elektron Kulit
Valensi (VSEPR)
Untuk Geometri Molekul
Teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repulsion) "tolakan pasangan kulit elektron valensi"
adalah suatu model kimia yang digunakan untuk
menjelaskan bentuk-bentuk molekul kimiawi berdasarkan gaya tolakan
elektrostatik antar pasangan elektron. Teori ini juga dinamakan teori Gillespie-Nyholm,
dinamai atas dua orang pengembang teori ini. Akronim "VSEPR"
diucapkan sebagai "vesper" untuk kemudahan pengucapan.
Teori VSEPR utamanya melibatkan
prediksi susunan pasangan elektron di sekitar satu atau lebih atom pusat pada
suatu molekul. Jumlah pasangan elektron pada kelopak valensi atom pusat
ditentukan dengan menggambarkan struktur Lewis molekul tersebut. Ketika
terdapat dua atau lebih struktur resonansi yang dapat mewakili suatu molekul,
model VSEPR dapat diterapkan pada semua struktur resonansi tersebut. Pada teori
VSEPR, pasangan elektron berganda pada ikatan berganda diperlakukan sebagai
"satu pasang" elektron.
Pasangan elektron diasumsikan berada
pada permukaan bola yang berpusat pada atom pusat. Oleh karena pasangan
elektron tersebut bermuatan negatif, kesemuaan pasangan elektron akan menduduki
posisi yang meminimalisasi gaya tolak menolak antar sesamanya dengan memaksimalkan
jarak antar pasangan elektron. Jumlah pasangan elektron oleh karenanya akan
menentukan keseluruhan geometri molekul.
Sebagai contoh, ketika terdapat dua
pasang elektron di sekitar atom pusat, gaya tolak-menolak di antara keduanya
akan menjadi minimal ketika keduanya berada pada posisi saling berseberangan.
Oleh karena itu, atom pusat diprediksikan mengadopsi geometri linear.
Jika terdapat tiga pasang elektron, maka gaya tolak-menolak diminimalkan dengan
mengadopsi bentuk trigonal. Dengan cara yang sama, untuk empat pasang
elektron, susunan geometri yang optimal adalah tetrahedral.
6.5.1 Keterbatasan Teori VSEPR
Terdapat
berbagai kelompok senyawa yang geometrinya tidak dapat diprediksi secara tepat
oleh teori VSEPR.
Senyawa logam transisi
Banyak senyawa logam transisi yang geometrinya tidak
dapat dijelaskan menggunakan teori VSEPR. Struktur beberapa senyawa ini,
meliputi logam hidrida dan kompleks alkil seperti heksametiltungsten dapat
diprediksi dengan tepat menggunakan teori VALBOND, yang didasarkan pada orbital
hibrid sd dan model ikatan tiga-pusat empat-elektron. Teori medan
kristal merupakan teori sering dapat memprediksi geometri kompleks koordinasi.
Senyawa halida golongan 2
Struktur senyawa halida triatomik dengan logam
golongan 2 tidaklah linear pada fase gas seperti yang diprediksi oleh teori
VSEPR, melainkan berbentuk tekuk (sudut X-M-X:CaF2, 145°; SrF2,
120°; BaF2, 108°; SrCl2, 130°; BaCl2, 115°;
BaBr2, 115°; BaI2, 105°). Gillespie mengajukan bahwa ini
disebabkan oleh interaksi ligan dengan elektron pada inti atom logam yang
menyebabkan polarisasi atom, sehingga kelopak dalam atom tidaklah simetris
berbentuk bola dan memengaruhi geometri molekul.
Beberapa molekul AX2E2
Salah satu contohnya adalah molekul litium oksida Li2O
yang berbentuk linear daripada berbentuk tekuk. Hal ini dikarenakan ikatan yang
bersifat sangat ionik, menyebabkan gaya tolakan yang sangat kuat antara atom
litium.
Contoh lainnya adalah O(SiH3)2
dengan sudut Si-O-Si 144,1°. Hal ini berbeda dengan sudut pada Cl2O
yang sebesar 110,9°, (CH3)2O 111.7°, dan N(CH3)3
110,9°. Gillespies mengajukan bahwa terdapat lokalisasi pasangan menyendiri,
sehingga kemampuan pasangan menyendiri tersebut untuk menolak pasangan elektron
lainnya akan menjadi sangat kuat ketika ligannya memiliki elektronegativitas
yang sama ataupun lebih kuat daripada atom pusat. Ketika atom pusat lebih
elektronegatif, seperti pada O(SiH3)2, pasangan
menyendirinya akan kurang terlokalisasi, sehingga memiliki gaya tolakan yang
lebih lemah. Kombinasi efek ini dengan gaya tolak antar ligan akan menyebabkan
sudut ikat Si-O-Si lebih besar daripada yang diprediksi.
Beberapa molekul AX6E1
Beberapa
molekul AX6E1, seperti anion Te(IV) dan Bi(III), TeCl62−,
TeBr62−, BiCl63−, BiBr63−
dan BiI63−, berbentuk oktahedron sempurna dan pasangan
menyendirinya tidak memengaruhi geometri molekul. Salah satu rasionalisasi
pengamatan ini adalah bahwa sesakan sterik ligan tidak menyediakan ruang untuk
pasangan menyendiri yang tidak berikatan,rasionalisasi lainnya menjelaskannya
menggunakan efek pasangan inert.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar