Sensor Pir, Sensor Vibration dan Sensor Lm35
1. Tujuan [Daftar]
a. memahami dan mengetahui prinsip kerja dari rangkaian pengaman sepeda
motor menggunakan sensor pir dan alarm menggunakan sensor vibration dan sensor lm35
b. bisa dimanfaatkan untuk proteksi pompa air.
2. Alat dan Bahan [Daftar]
2.1. Alat [Daftar]
1. Powe Supply DC
Berfungsi untuk mensuplai tegangan DC pada rangkaian.
2. Oscilloscope
alat ukur elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam suatu rangkaian Elektronika.
3. Sumber tegangan AC (VSINE)
Berfungsi sebagai sumber tegangan AC pada rangkaian.
4. Voltmeter
Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.
2.2. Bahan [Daftar]
1. Resistor
2. Relay
4. LED
Berfungsi sebagai penguat, sebagai pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada rangkaian water level sensor ini transistor hanya digunakan sebagai saklar, dengan adanya arus di base maka transistor akan "on" sehingga akan ada arus dari kolektor ke emitor.
7. Sensor Pir
Sensor
PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya
pancaran sinar infra merah dari suatu object.
Datasheet Sensor Pir
8. OP AMP
Operational Amplifier atau Op-Amp
adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal input baik DC
maupun AC.
Datasheet OP AMP LM741
9. Potensiometer
10. Sensor Vibration
Sensor getaran adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran dan akan diubah dalam ke dalam sinyal listrik.
11. Motor DC
Digunakan sebagai output pada rangkaian dan dianologikan sebagai kendaraan Motor.
12. Lampu LED
Lampu adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
12. Sensor LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor
12. d flipflop 7474
S-R Flip-flop
S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S-R Flip-flop ini terdiri dari dua masukan (INPUT) yaitu S dan R. S-R Flip-flop ini juga terdapat dua Keluaran (OUTPUT) yaitu Q dan Q’. Rangkaian S-R Flip-flop ini umumnya terbuat dari 2 gerbang logika NOR ataupun 2 gerbang logika NAND. Ada juga S-R Flip-flop yang terbuat dari gabungan 2 gerbang Logika NOR dan NAND.
Berikut ini adalah diagram logika NOR Gate S-R Flip-flop, NAND Gate S-R Flip-Flop dan Clocked S-R Flip-flop (gabungan gerbang logika NOR dan NAND).
D Flip-flop
D Flip-flop pada dasarnya merupakan modifikasi dari S-R Flip-flip yaitu dengan menambahkan gerbang logika NOT (Inverter) dari Input S ke Input R. Berbeda dengan S-R Flip-flop, D Flip-flop hanya mempunyai satu Input yaitu Input atau Masukan D. Berikut ini diagram logika D Flip-flop.
13. IC 74192
IC 74192 di gunakan sebagai counter. Komponen utama IC 74192 adalah sebuah up/down decade counter , yaitu sebuah komponen yang dapat melakukan pencacahan (penghitung ) sampai 10 (0 sampai 9) naik dan turun. Komponen 16 pin ini cukup banyak dapat di jumpai di took komponen elektronika. 74LS192 dibangun dengan beberapa flip-flop JK dan gerbang-gerbang logik. Transisi logic dari 0 ke 1 ( Low to High ) pada pin UP (pin 5), menyebabkan keluaran BCD ( Binary Code Decimal ) QA, QB, QC, dan QD menaik 1 digit. Demikian juga jika ada transisi logik 0 ke 1 pada pin DN (pin 4), menyebabkan keluaran BCD turun 1 digit.
15. IC 74247
74247 adalah sebuah IC yang mampu mengkonversi data biner ke decimal dengan bantuan display seven segment. Jadi apakah IC ini memiliki keluaran berupa data decimal? jawaban nya adalah tidak. IC 7447/74247 memiliki output berupa konfigurasi pin dari segment pada display seven segment, yaitu dari segment a sampai dengan segment g. perubahan data keluaran dari ic ini sangat tergantung dari nilai biner pada bagian input. Misalkan input nya adalah 0001 dimana nilai decimal nya adalah 1 maka output dari IC ini akan memberikan sinyal low pada segment b dan c dan memberikan sinyal high pada segment lainnya. Karena seven segment yang dipakai adalah bertipe common anoda (anoda bersatu / positif bersatu) berarti masing masing segment akan aktif bila mendapatkan sinyal low dari IC 7447/74247. Dan karena segment b dan c diberikan sinyal low maka angka yang akan tampil pada display seven segment adalah angka 1.
Data sheet 74247:
16. 7-segment
Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen
Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter
Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada
Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital .
Datasheet 7-segment:
3. Dasar Teori [Daftar]
1. Resistor
Resistor merupakan komponen
elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik
dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang
dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan
terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir,
berdasarkan persamaan hukum Ohm:
V = I R
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
6. IC OP-AMP
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.
Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ∼)
b. Impedansi input tak berhingga (rin = ∼)
c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)
d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)
Rangkaian Dasar OP AMP
a. OP AMP Inverting
Penguatan yang outputnya berbeda fasa 180° dengan inputnya, bila input positif maka output akan menjadi negatif.
Vout = Vin (1 + Rf / Rin)
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber infra merah dengan suhu tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah yang lain misal dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor Pyroelektrik, Penguat Amplifier, Komparator.
Cara Kerja Sensor Passive Infra Red
Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian komperator akan membandingkan sinyal yang sudah diterima dengan tegangan referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1. 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR hanya dapat mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika object bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan pancaran infra merah.
Grafik Sensor Pir :
Grafik Respon:
Skematik:
Pertama, mari kita mulai dengan SW1
yang di sudut kiri bawah. Sebenarnya, SW1 adalah modul getaran SW-420.
Ketika modul dalam keadaan stabil, modul dihidupkan. Pin2 dari U1A
terhubung ke GND melalui SW1.
VR1 adalah potensiometer, Pin2 dari potensiometer terhubung ke Pin3
dari U1A
U1A adalah capacitors. Untuk komparator,
Vout={High,if V+>V−Low,if V+<V−
V+
terhubung ke Pin3, V- terhubung ke Pin2, Vout
terhubung ke Pin1.
Untuk V+ Anda dapat menyesuaikannya dengan memutar potensiometer,
misalnya, kita dapat membuatnya VCC/2
.
Untuk V-, itu tergantung pada SW1(SW-420):
- Jika modul ini dalam keadaan stabil, SW1 akan bekerja, Pin2 dari U1A terhubung dengan GND melalui SW1. Itu akan terjadi seperti ini:
V−=0VV+=VCC/2}Vout=High
- Jika modul bergetar atau miring, SW1 akan bekerja, tegangan pada V- akan ditarik oleh VCC hingga R1. Setelah V- lebih tinggi dari VCC / 2, maka:
V−>VCC/2V+=VCC/2}Vout=Low
Sekarang Anda bisa mengatur V+
untuk menyesuaikan nilai sensitifitasnya, perlu diingat: semakin rendah
tegangan V+, semakin tinggi sensitifitasnya
Berikut merupakan grafik respose sensor vibration
sw420 dimana pada sumbu x terdapat frekuesi dan pada sumbu y merupakan output
daya. Ketika frekuensi semakin besar maka, daya akan semakin rendah.
9. Sensor LM35
Sensor
suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi Natioanal Semiconductor yang berfungsi
untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran
elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang
berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima dalam perubahan
besaran elektrik. Sensor suhu IC LM35 dapat mengubah perubahan temperature
menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM35
membutuhkan sumber tegangan DC +5 volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µA dalam
beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM 35 merupakan chip IC dengan kemasan
yang berfariasi, pada umumnya kemasan sensor suhu LM35 adalah kemasan
TO-92 seperti terlihat pada gambar dibawah.
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM35 pada dasarnya
memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply tegangan DC +5 volt,
sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC pada
Vout dan pin untuk Ground.
Karakteristik Sensor suhu IC LM35 adalah :
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier
antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam
celcius.
-Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada
suhu 25 ºC.
-Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC
sampai +150 ºC.
-Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
-Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
-Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu
kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
-Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk
beban 1 mA.
-Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Grafik Respon:
Skematik:
Sensor suhu
IC LM35 memiliki keakuratan tinggi dan mudah dalam perancangan jika
dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, sensor suhu LM35 juga mempunyai
keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan
mudah dihubungkan dengan rangkaian kontrol khusus serta tidak memerlukan seting
tambahan karena output dari sensor suhu LM35 memiliki karakter yang linier
dengan perubahan 10mV/°C. Sensor suhu LM35 memiliki jangkauan pengukuran -55ºC
hingga +150ºC dengan akurasi ±0.5ºC. Tegangan output sensor suhu IC LM35 dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Vout LM35 = Temperature º x 10 mV
10. d flipflop 7474
S-R Flip-flop
S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S-R Flip-flop ini terdiri dari dua masukan (INPUT) yaitu S dan R. S-R Flip-flop ini juga terdapat dua Keluaran (OUTPUT) yaitu Q dan Q’. Rangkaian S-R Flip-flop ini umumnya terbuat dari 2 gerbang logika NOR ataupun 2 gerbang logika NAND. Ada juga S-R Flip-flop yang terbuat dari gabungan 2 gerbang Logika NOR dan NAND.
Berikut ini adalah diagram logika NOR Gate S-R Flip-flop, NAND Gate S-R Flip-Flop dan Clocked S-R Flip-flop (gabungan gerbang logika NOR dan NAND).
D Flip-flop
D Flip-flop pada dasarnya merupakan modifikasi dari S-R Flip-flip yaitu dengan menambahkan gerbang logika NOT (Inverter) dari Input S ke Input R. Berbeda dengan S-R Flip-flop, D Flip-flop hanya mempunyai satu Input yaitu Input atau Masukan D. Berikut ini diagram logika D Flip-flop.
11. IC 74192
-Pin 1 merupakan jalan masuk B (BD input)
-Pin 2 merupakan salah satu output dalam bentuk BCD
-Pin 3 merupakan salah satu output dalam bentuk BCD 8
-Pin 4 merupakan input lonceng (clock) untuk mencacah turun
-Pin 5 merupakan input lonceng (clock) untuk mencacah naik
-Pin 6 merupakan salah satu output dalam bentuk BCD
-Pin 7 merupakan salah satu output dalam bentuk BCD
-Pin 8 merupakan GND ( logika “0” )
-Pin 9 merupakan input cacahan ( nilai biner )
-Pin 10 merupakan input cacahan ( nilai biner )
-Pin 11 merupakan load ( beban dengan nilai “0” atau “1” )
-Pin 12 merupakan CO’
-Pin 13 merupakan BO’
-Pin 14 merupakan Clear ( untuk mereset cacahan )
-Pin 15 merupakan input cacahan ( nilai biner )
-Pin 16 merupakan Vcc ( logika “1” )
12. IC 74247
Fungsi kaki IC dekoder BCD Ke 7 Segmen 74LS247 adalah sebagai berikut:
1. Kaki A0 – A3 berfungsi sebagai jalur masukan data BCD 4 bit.
2. Kaki RBI berfungsi sebagai masukan kontrol Riple Blanking Input.
3. Kaki berfungsi sebagai masukan kontrol Lamp Test.
4. Kaki BI/ berfungsi sebagai masukan kontrol Blanking Input atau Riple Blanking Output.
5. Kaki a – g berfungsi sebagai keluaran untuk penampil 7 segmen common anode.
IC Dekoder BCD ke 7 Segmen 74LS247 dioperasikan dengan sumber tegangan DC +5 volt sama seperti IC TTL.
4. Percobaan [Daftar]
4.1. Prosedur Percobaan [Daftar]
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Disarankan agara membaca datasheet setiap komponen
3. Cari komonen yang diperlukan di library proteus
4. Pasang Sensor Pir, Sensor Lm35 dan sensor vibration, resistor , relay, motor dc di analogikan sebagai pompa, potensiometer dan power suply sesuai gambar rangkaian dibawah
5.Buat rangkaian pengkondisi sinyal
6. Atur nilai resistor
7. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup(motor dc, Buzzer & lampu) maka rangkaian bisa digunakan
4.2. Rangkaian Simulasi [Daftar]
4.3. Prinsip Kerja [Daftar]
4.5 Download File [Daftar]
HTML disini
Video disini
Rangkaian Simulasi disini
Datasheet Resistor disini
Datasheet Relay disini
Datasheet Buzzer disini
Datasheet LED disini
Datasheet Sensor Vibration disini
Datasheet Sensor Pir disini
Datasheet Sensor LM35 disini
Datasheet MotorDC disini
Library Sensor Vibration disini
Datasheet 7474 d flip flop disini
Datasheet 74192 disini
Datasheet 74247 disini
Library Sensor Pir disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar